5 Februari |


Gubernur mencoba mengirim Agatha ke rumah seorang wanita pendosa. Mungkin saja gadis ini akan menjadi jahat pula. Tetapi Agatha menaruh kepercayaan yang besar kepada Tuhan dan berdoa sepanjang waktu. Ia menjaga kesucian dirinya. Ia tidak mau mendengarkan nasehat-nasehat jahat wanita dan anak-anak perempuannya itu. Setelah sebulan berlalu, Agatha dibawa kembali kepada gubernur. Sekali lagi gubernur berusaha membujuknya. “Engkau seorang wanita terhormat,” katanya dengan lembut. “Mengapa engkau merendahkan dirimu sendiri dengan menjadi seorang Kristen?” “Meskipun aku seorang terhormat,” jawab Agatha, “aku ini seorang hamba di hadapan Yesus Kristus.” “Jika demikian, apa sesungguhnya arti dari menjadi terhormat?” tanya gubernur. Agatha menjawab, “Artinya, melayani Tuhan.”
Ketika gubernur tahu bahwa Agatha tidak akan mau berbuat dosa, ia menjadi sangat marah. Ia menyuruh orang mencambuk serta menyiksa Agatha. Sementara ia dibawa kembali ke penjara, Agatha berbisik, “Tuhan Allah, Penciptaku, Engkau telah melindungi aku sejak masa kecilku. Engkau telah menjauhkan aku dari cinta duniawi dan memberiku ketabahan untuk menderita. Sekarang, terimalah jiwaku.” Agatha wafat sebagai martir di Catania, Sisilia, pada tahun 250.
“Dengan teladannya ia mengajar kita untuk bergegas menuju kebenaran sejati, yaitu Allah saja.” ~ St. Metodius
sumber : http://yesaya.indocell.net/id270.htm
Santa Agatha-Perawan dan Martir (249-251)
Sebenarnya hanya ada sedikit bukti sejarah yang pasti mengenai St. Agatha. St. Agatha hidup di zaman pemerintahan kaisar Decius dimana saat itu umat Kristen hidup menderita karena terus dianiaya. Agatha adalah penganut Kristen anak seorang bangsawan kaya yang tinggal di Catania, kaki gunung Edna di pulau Sisilia. Agatha memiliki wajah yang sangat cantik sehingga banyak pria ingin melamarnya, namun di usia yang masih sangat muda Agatha memutuskan untuk tidak menikah dan mengabdikan dirinya pada Tuhan.
Pada saat itu kaisar Decius mengutus Quantianus untuk menjadi gubernur di pulau Sisilia dan membersihkan semua umat Kristen disana. Ketika Quantianus melihat Agatha, dia langsung menyukainya dan ingin memilikinya yang tentu saja ditolak oleh Agatha. Quantianus menjadi sangat marah apalagi ketika tahu bahwa Agatha adalah orang Kristen. Quantianus lalu mengirim Agatha ke rumah pelacuran, tapi disana tidak ada yang berani menyentuhnya. Quantianus berharap Agatha mau menyerah tapi Agatha tetap teguh dengan imannya. Quantianus kemudian mengirim Agatha ke penjara. Disana dia disiksa dengan sangat kejam. Kedua buah dadanya dipotong dengan pedang. Agatha tetap setia dan terhibur oleh kedatangan St Petrus yang mengobati semua lukanya. Ketika pagi hari, semua orang terkejut karena luka-luka bekas siksaan di tubuh Agatha hilang. Quantianus menjadi sangat berang dan kembali menyiksa Agatha. Dia diguling-gulingkan diatas pecahan kaca dan bara api yang merah menyala. Agatha akhirnya meninggal.
St. Agatha sering dilambangkan dengan gambar seorang putri yang membawa piring dan diatasnya terletak dua buah dada yang terpotong. St. Agatha merupakan pelindung kemurnian, pelindung terhadap bahaya gunung api dan pelindung orang menderita sakit dada. Pestanya dirayakan setiap tanggal 5 Februari.
sumber :http://angel-beside-me.blogspot.com/2008/01/santa-agatha-perawan-dan-martir-249-251.html
karena nama gw : agatha gabriele (:
maka gw perlu tau dongg kisah santa pelindung gw . hihi .
sumber :http://angel-beside-me.blogspot.com/2008/01/santa-agatha-perawan-dan-martir-249-251.html
karena nama gw : agatha gabriele (:
maka gw perlu tau dongg kisah santa pelindung gw . hihi .
No comments:
Post a Comment